Buat kamu pencinta wisata sejarah, pasti kamu akan betah banget jalan-jalan di Semarang, deh! Bergeser sedikit ke daerah kabupatennya, kamu akan menemukan Museum Kereta Api Ambarawa.
Bisa dibilang, Museum Ambarawa adalah salah satu tempat wisata yang paling ikonik sekaligus penuh dengan sejarah di Semarang. Tertarik mengunjunginya? Yuk, cek panduan di bawah ini!
Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa
Photo: Hernawanwan via Wikimedia Commons
Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Ambarawa sempat dimanfaatkan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.
Pada tahun 1970, sebagian besar lokomotif uap dan tua di Jawa Tengah dihancurkan. Sebagian lokomotif uap lainnya dipindahtangankan, dan sisanya dijadikan barang rongsokan.
Lalu, dua tahun kemudian, terjadi banjir lahar pascaerupsi Gunung Merapi yang berujung pada penutupan akses ke arah Magelang, sekaligus jalur kereta api Yogyakarta-Magelang-Secang. Peristiwa penutupan jalur tersebutlah yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya penutupan Stasiun Willen I atau dikenal dengan Stasiun Ambarawa.
Gubernur Jawa Tengah yang pada masa itu menjabat bernama Soepardjo Rustam dan Kepala PJKA Eksploitasi Tengah bernama Soeharso mengemukakan ide pembangunan museum untuk menyelamatkan koleksi-koleksi kereta lokomotif yang ada.
Akhirnya, pada tanggal 8 April 1976, dibangunlah sebuah museum kereta api di Stasiun Ambarawa. Pada saat yang bersamaan, operasional stasiun sebagai pusat transportasi resmi dinonaktifkan karena lebih berfokus sebagai pusat konservasi sejarah.
Museum Kereta Api Ambarawa pun dibuka secara resmi pada tanggal 21 April 1978 dan menarik banyak minat wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata Semarang ini.
Daya Tarik Museum Kereta Api Ambarawa
1. Melihat Koleksi Lokomotif Uap dan Diesel Kuno
Photo: ahmad yudi via Wikimedia Commons
Begitu masuk ke Museum Kereta Api Ambarawa, kamu bakal langsung disambut deretan kereta lokomotif tua yang bikin kamu berasa lagi jalan-jalan ke masa lalu. Kalau ditotal, ada 24 lokomotif uap dan diesel yang dipajang di sini.
Lokomotif-lokomotif ini dulunya beneran dipakai buat jalur kereta di zaman Belanda dan awal kemerdekaan Indonesia. Ada yang buatan Jerman, Belanda, sampai Jepang. Beberapa lokomotifnya masih terlihat gagah, lengkap dengan plakat nama dan tahun pembuatannya.
2. Kenalan dengan Koleksi Benda Antik
Selain lokomotif-lokomotif uap, Museum Kereta Api Ambarawa ini pun memamerkan total 40 koleksi benda antik. Salah satunya, alat pemutar gerbong kereta.
Di sana, kamu bisa melihat langsung beberapa halte kereta api yang sengaja didatangkan dari beberapa daerah. Hal ini tentu menjadi kabar baik karena halte-halte yang usianya sudah tua tersebut dapat tetap terjaga kelestariannya karena dirawat oleh pihak Museum Kereta Api Ambarawa.
Terus, kamu bisa menyaksikan langsung mesin pembuat tiket penumpang zaman dahulu dengan ukurannya yang besar sekali. Mesin pencetak tiket ini diciptakan oleh Thomas Edmunson dan digunakan sejak tahun 1840.
Di Indonesia, mesin ini digunakan untuk mencetak tiket kereta api ekonomi sampai dengan tahun 2009. Museum Kereta Api Ambarawa ini pun memiliki mesin penghitung yang biasa digunakan pada zaman dahulu untuk mengetahui jumlah keuntungan kereta api.
Ada juga beberapa jenis telepon dari berbagai masa, telegraf, lonceng kereta, peluit yang biasa digunakan petugas rel, dan yang paling ikonik: roda kereta bergigi. Roda bergigi ini merupakan salah satu dari tiga roda bergigi yang tersisa di dunia. Dua roda bergigi lainnya berada di Swiss dan India.
Rel bergigi ini terbilang unik karena merupakan satu-satunya yang masih aktif di Indonesia dan sampai sekarang masih dapat dilewati kereta api dari Museum Kereta Api Ambarawa.
Tempat wisata Semarang ini lekat dengan nilai sejarah yang tentu akan sayang jika tidak diabadikan dalam sebuah buku. Di museum ini kamu pun bisa mengunjungi perpustakaan bernama Kereta Api Pustaka. Perpustakaan ini didesain sedemikian rupa agar terasa nyaman untuk kamu dan pengunjung lainnya singgahi saat ingin membaca buku.
Kereta Api Pustaka dipenuhi dengan beragam macam jenis buku yang menarik untuk kamu baca sambil beristirahat setelah lelah memutari tiap sudut Museum Kereta Api Ambarawa.
3. Bangunan yang Photogenic
Selain koleksinya yang keren, eksterior bangunan Museum Kereta Api Ambarawa juga nggak kalah memikat. Gedung utamanya dulunya adalah stasiun kereta api yang dibangun pada tahun 1873 dengan gaya arsitektur kolonial Belanda.
Sampai sekarang, bangunannya masih terawat apik, dengan dinding bata merah, jendela besar berbentuk lengkung, dan atap kayu yang khas. Sinar matahari yang masuk dari jendela besar bikin suasana dalam museum jadi hangat dan estetik.
Jangan lupa juga mampir ke halaman depannya yang luas karena ini tempat beberapa lokomotif tua berjajar rapi. Cocok banget buat latar foto!
4. Naik Kereta Wisata Vintage Ambarawa-Bendono
Photo: Instagram Museum Kereta Api Ambarawa
Nah, ini dia daya tarik yang bikin pengalamanmu di Museum Kereta Api Ambarawa makin lengkap: naik kereta wisata vintage! Rutenya dari Ambarawa ke Bedono, menempuh jarak sekitar 1 jam untuk sekali jalan.
Kereta ini pakai lokomotif uap kuno asli yang masih berfungsi, sehingga bikin perjalanan kamu serasa masuk ke film lawas.
Sepanjang perjalanan, kamu bakal dimanjakan pemandangan sawah hijau, perkebunan kopi, dan perbukitan yang asri. Kamu juga bakal lihat pemandangan Rawa Pening dari kejauhan, dan kalau cuaca lagi cerah, Gunung Merbabu bakal kelihatan gagah banget di latar belakang.
Rasanya adem dan menenangkan banget, apalagi kalau kamu duduk di kursi dekat jendela. Jadi, jangan lupa siapkan kamera buat memotret view tersebut!
Harga tiket kereta api uap Ambarawa dibanderol Rp100.000 per orang untuk weekdays, dan Rp125.000 per orang pada akhir pekan serta hari libur nasional. Buat reservasi, kamu bisa langsung pesan lewat loket di museum mulai dari pukul 08.00 WIB setiap harinya, langsung di hari H keberangkatan.
Fasilitas Wisata Semarang Museum Kereta Api Ambarawa
Tempat wisata Semarang ini pun disertai dengan fasilitas yang cukup lengkap yang menambah kenyamanan para pengunjung. Jika kamu merasa lapar saat menjelajahi tiap sudut menarik Museum Kereta Api Ambarawa, kamu bisa makan sekaligus beristirahat di restoran yang tersedia di museum.
Tempat wisata Semarang ini pun memiliki lahan parkir yang cukup luas, sehingga kamu dapat membawa dan memarkirkan kendaraan kamu tanpa khawatir.
Museum Kereta Api Ambarawa ini pun difasilitasi dengan area musala juga toilet untuk kamu dan para pengunjung yang hendak beribadah. Nyaman banget deh, pokoknya!
Jam Buka dan Harga Tiket
Museum Kereta Api Ambarawa terletak di Jalan Stasiun, Jl. Panjang Kidul No. 1, Panjang Kidul, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50614. Kamu bisa mengunjunginya setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
Untuk bisa mengakses semua koleksi di Museum Ambarawa, kamu perlu membayar tiket masuk dulu seharga Rp20.000/orang. Sedangkan, anak-anak dikenakan harga tiket Rp10.000/orang.
Cara ke Museum Ambarawa
Dengan Kendaraan Pribadi
Untuk ke Museum Ambarawa dari Kota Semarang dengan kendaraan pribadi, kamu dapat mengikuti rute melalui Jl. Tol Semarang – Solo/Jl. Tol Ungaran-Bawen. Perjalanan ini berjarak sekitar 44,6 km dengan waktu tempuh kurang lebih 58 menit, tergantung kondisi lalu lintas.
Dengan Kendaraan Umum
Nggak punya kendaraan pribadi atau lebih suka naik kendaraan umum? Tenang, kamu bisa coba naik bus Trans Jateng dari depan Stasiun Tawang (800 m dari Bobopod Kota Lama) ke arah Terminal Bawen.
Setelah tiba di Terminal Bawen, kamu bisa naik ojek dengan tarif Rp20.000-an langsung ke Museum Ambarawa. Alternatif lainnya, kamu dapat naik angkot elf sampai pemberhentian Stasiun Ambarawa. Terus, kamu tinggal jalan kaki sejauh 300 m sampai ke pintu masuk museum.
Praktisnya Wisata ke Museum Kereta Api Ambarawa dengan Staycation di Bobopod
Photo: Bobobox Internal Asset
Jalan-jalan ke Museum Ambarawa tentunya nggak ribet kalau menginap di Bobopod Kota Lama, Semarang karena lokasinya strategis banget!
Selain dekat sama Stasiun Tawang yang jadi titik keberangkatan bus Trans Jateng, kamu bisa menjangkau berbagai tempat makan di daerah Simpang Lima dengan mudah dari hotel kapsul ini. Ya, baik dengan jalan kaki, naik bus Trans Jateng, maupun naik ojek.
Terus, Bobopod Kota Lama adalah pilihan tepat buat kamu yang mau istirahat dengan nyaman di jantung kota tanpa khawatir kantong bolong. Dengan harga per malam yang terjangkau, kamu sudah bisa dapat sejumlah fasilitas nyaman, lho.
Photo: Bobobox Internal Asset
Apa saja? Sebut saja, dari tempat kamu tidur di Pod. Nggak cuma kasur empuk, setiap Pod juga dilengkapi dengan B-Pad yang berguna untuk mengatur warna Mood Lamp, volume Bluetooth speaker, dan tentunya mengaktifkan Sleep Meditation.
Berpindah ke Communal Area, kamu bisa duduk santai sambil ngemil dan menikmati WiFi gratis berkecepatan tinggi. Bawa makanan bungkus saat menginap juga makin praktis karena tinggal dipanaskan dengan microwave. Terus, kalau kamu butuh minum kapan pun, isi saja botol airmu dari dispenser di Communal Area.Tertarik memulai perjalanan ke Museum Kereta Ambarawa?
Yuk, download aplikasi Bobobox untuk mendapatkan harga Pod terbaik, dan temukan lebih banyak pilihan tempat wisata di sekitar Jawa Tengah dari Bobobox Travel Tales Vol. 5: Jawa Tengah secara gratis!
Featured photo: Reza Syahputra via Unsplash