Bermain ke suatu daerah nggak akan lengkap tanpa membawa buah tangan khas daerah tersebut, termasuk di Purwokerto. Dengan membeli oleh-oleh khas Purwokerto, kamu bisa memperkenalkan kekayaan budaya dan ceritamu saat berlibur di sana.
Apa saja oleh-oleh Purwokerto yang bisa kamu bawa pulang buat orang-orang tercinta di rumah? Ini dia beberapa di antaranya yang paling oke sekaligus unik!
Rekomendasi Oleh-oleh Purwokerto
1. Getuk Goreng
Getuk goreng merupakan salah satu oleh-oleh wajib yang mudah kamu jumpai di kawasan Purwokerto. Deretan tokonya terutama banyak bertebaran di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Sokaraja yang menjadi sentra produksinya.
Memiliki cita rasa manis gurih, oleh-oleh Purwokerto ini terbuat dari campuran singkong dan gula Jawa. Penjual terlebih dulu merebus singkong lalu menumbuk dan memberinya tambahan gula Jawa. Setelah tercampur, penjual akan membentuk adonan getuk menjadi bulat-bulat lalu menggorengnya. Setelah matang, getuk masuk ke dalam kemasan besek atau anyaman bambu.
Penemuan getuk goreng sebenarnya berawal dari ketidaksengajaan. Pada tahun 1918, ada seorang pria penjual nasi rames keliling bernama Sanpringad yang juga menjual getuk basah. Sayangnya, getuk tersebut tidak laku terjual. Alhasil, Sanpringad menggoreng getuk tersebut agar tidak basi. Setelah menjualnya kembali, rupanya banyak orang menggemari oleh-oleh Purwokerto ini.
Kini, getuk goreng bukan lagi makanan tidak laku. Getuk goreng justru menjadi salah satu penganan favorit yang menjadi incaran para wisatawan. Karena banyaknya penggemar, oleh-oleh Purwokerto ini pun telah banyak berinovasi. Selain rasa autentik gula Jawa, getuk goreng juga hadir dalam berapa varian rasa lain, seperti cokelat, durian, nanas, dan nangka.
Baca Juga: Mistis dan Penuh Misteri, 5 Destinasi Wisata Purwokerto Ini Dikenal Misterius!
2. Tempe Mendoan
Photo: Tyas Indayanti via Freepik
Meski bisa kamu jumpai di berbagai tempat di Indonesia, menikmati tempe mendoan langsung di Purwokerto tidak akan mengurangi kelezatannya. Oleh-oleh Purwokerto ini memang terkenal sebagai gorengan tradisional kawasan tersebut.
Seperti yang kamu tahu, bahan dan pembuatan tempe mendoan ini cukup sederhana. Penjual akan memasukkan irisan tempe tipis ke dalam adonan tepung lalu menggorengnya hingga setengah matang alias mendo (dalam bahasa Jawa).
Jika membeli langsung di Purwokerto, warna tempe mendoannya cenderung pucat, tidak kuning seperti di kota-kota lain, sebab adonan tempe mendoan Purwokerto memang tidak menambahkan pewarna seperti kunyit.
Kamu bisa meminta pada penjual untuk menggoreng setengah matang ataupun sampai kering. Selain itu, ada juga pilihan untuk membeli tempe mentah. Kamu bisa memilih sendiri tanggal matangnya sehingga tidak basi saat sampai rumah.
Jangan lupa membeli paket lengkap yang biasanya berisi tempe berbungkus daun, kecap (ada pilihan pedas), dan tepung. Kamu bisa menambahkan daun bawang sendiri di rumah agar semakin mantap.
Selain mendoan biasa, kamu juga akan menjumpai inovasi lain dari tempe mendoan, seperti mendoan jumbo dan mendoan kriuk. Tempe mendoan kriuk sama-sama merupakan olahan tempe setengah matang. Namun, penjual biasanya menambahkan kremesan dari adonan tepung di atasnya.
Baca Juga: Santap Nikmat Setelah Bertualang Menelusuri Hidden Gem Baturraden di 5 Tempat Kuliner Legendaris Berikut Ini!
3. Keripik Tempe

Photo: Freepik
Selain tempe mendoan, Purwokerto juga memiliki oleh-oleh khas lain berbahan dasar tempe, yaitu keripik tempe. Sesuai namanya, oleh-oleh Purwokerto ini memiliki tekstur renyah dan garing tentu dengan rasa gurih yang nikmat.
Kawasan Purwokerto dan sekitarnya memang memiliki banyak sentra pengolahan tempe. Karena itu, jangan heran jika kamu menjumpai banyak toko yang menjual berbagai olahan tempe, termasuk keripik.
Pembuatannya tidak begitu berbeda dengan tempe mendoan, yaitu pencelupan ke dalam tepung dan penggorengan. Bedanya, irisan tempe kripik biasanya lebih tipis dari mendoan dan irisan tempe tersebut kemudian digoreng kering.
Kamu bisa menyantapnya sebagai lauk pengganti kerupuk atau sebagai camilan sambil minum teh atau kopi. Jika ingin yang fresh, sebaiknya kamu membeli keripik tempe yang baru saja digoreng.
4. Klanting
Satu lagi oleh-oleh Purwokerto yang terbuat dari singkong. Klanting bisa kamu jumpai di kawasan Sawangan, Jalan Pramuka, Jalan Situmpur, dan lainnya. Berbeda dengan getuk goreng, klanting termasuk camilan gurih dan renyah. Camilan ini biasanya berbentuk lingkaran seperti anting atau juga menyerupai angka delapan.
Bahan dasar klanting adalah campuran parutan singkong halus dan tepung, serta bumbu bawang putih, ketumbar, dan garam.
Seperti getuk, klanting juga hadir dalam beragam varian rasa, mulai dari asin, pedas, keju hingga jagung manis. Selain menjadi camilan, oleh-oleh Purwokerto ini bisa kamu gunakan sebagai pelengkap saat menyantap bakso atau soto.
Di kawasan Purwokerto, warung-warung bakso dan soto biasanya selalu menyediakan camilan ini di dalam kemasan plastik kecil agar pembeli bisa melengkapi santapan mereka dengan tambahan klanting.
5. Nopia dan Mino
Nopia merupakan salah satu oleh-oleh Purwokerto yang tidak boleh kamu lewatkan. Camilan satu ini berbentuk seperti ular dengan kulit luar berwarna putih dan di dalamnya terdapat isian dari campuran tepung dan gula merah.
Bagian luarnya sendiri biasanya terbuat dari campuran terigu, gula pasir, air dan minyak sayur. Adonan kemudian akan dipanggang di atas tungku khusus dari bahan tanah liat dengan menggunakan kayu bakar dari pelepah pohon kelapa.
Dulu, nopia hanya menawarkan dua jenis rasa, yaitu rasa manis gula merah dan rasa bawang goreng. Sementara itu, sekarang ini, kamu bisa memilih banyak varian rasa menarik, termasuk rasa cokelat, durian, stroberi, nagka, keju dan pandan.
Selain nopia, Purwokerto juga memiliki oleh-oleh bernama mino alias mini nopia. Sesuai namanya, mino ini merupakan versi kecil nopia. Rasa mino sama seperti nopia biasa, juga sama-sama bulat dengan isian gula merah yang menempel di dinding dalam kulitnya. Camilan satu ini juga hadir dengan beragam varian rasa.
Baca Juga: Menginap di Bobocabin Baturraden? Saatnya Cobain 7 Aktivitas-Aktivitas Seru Ini!
6. Kerajinan Batok Kelapa

Photo: Freepik
Purwokerto juga terkenal sebagai salah satu wilayah usaha kerajinan batok kelapa. Oleh karena itu, tak lengkap rasanya berkunjung ke Purwokerto tanpa membawa pulang kerajinan tersebut.
Sesuai dengan namanya, pengrajin memanfaatkan limbah batok kelapa yang sudah tidak terpakai sebagai bahan dasarnya.
Dengan ide kreatif mereka, pengrajin mengubah limbah tersebut menjadi berbagai produk baru. Sebut saja mangkuk, gelas, asbak, tempat tisu, hiasan teko dan cangkir, lampu hias, dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut bisa kamu temukan dengan mudah di berbagai pusat oleh-oleh Purwokerto.
7. Sandal Bandol
Tidak jauh berbeda dengan kerajinan batok kelapa, sandal bandol juga termasuk oleh-oleh Purwokerto yang memanfaatkan limbah, yaitu limbah ban bekas motor atau mobil.
Nama bandol sendiri merupakan singkatan dari ban bodol yang dalam bahasa Banyumas berarti ban rusak atau ban bekas. Sentra produksinya bisa kamu jumpai di kawasan Banaran, Pasir Kidul, Purwokerto.
Sandal bandol ini biasanya berbentuk sandal jepit atau selop yang bisa kamu gunakan untuk kegiatan sehari-hari. Selain menjadi sandal, pengrajin juga bisa menyulap ban bekas menjadi tempat sampah, asbak, vas bunga, ayunan, karpet, dan aneka suvenir lainnya.
8. Lupis

Photo: Freepik
Siapa sih, yang bisa menolak lupis? Camilan manis khas Jawa Tengah ini terbuat dari ketan putih yang dimasak, lalu dibentuk segitiga atau bulat dan dibungkus daun pisang. Setelah matang, lupis biasanya dipotong-potong, ditaburi kelapa parut, lalu disiram gula merah cair yang kental.
Rasanya legit dengan perpaduan gurih kelapa dan manis gula jawa, sementara teksturnya kenyal-kenyal bikin nagih. Kalau disimpan di suhu ruang, lupis cuma tahan sehari. Namun, kalau masuk kulkas dan dipanaskan lagi, bisa tahan selama 2-3 hari.
Makanya, oleh-oleh Purwokerto ini cocok banget dijadikan buah tangan untuk teman yang suka jajanan tradisional atau buat keluarga yang doyan camilan manis sebagai teman ngeteh.
9. Sagon Bakar
Kalau kamu lebih suka camilan kering, sagon bakar jawabannya. Bahannya terbuat dari kelapa parut, tepung sagu, gula pasir, dan sedikit garam, lalu dipanggang sampai harum. Hasilnya berupa kue kering bertekstur renyah di luar tapi agak lembut di dalam.
Rasanya gurih manis dengan aroma kelapa yang khas. Karena sifatnya kering, sagon bakar bisa tahan lama, bahkan sampai 2 minggu kalau disimpan di wadah kedap udara. Jadi, ini adalah oleh-oleh khas Purwokerto yang bisa dibagi-bagi ke teman kantor atau saudara jauh tanpa takut cepat basi.
10. Tempe Dage
Tahukah kamu kalau tempe dage khas Purwokerto beda dengan tempe yang selama ini kita kenal? Perbedaannya terletak dari bahannya dan penampilannya.
Tempe satu ini terbuat dari ampas tahu yang difermentasi mirip dengan tempe kedelai. Warnanya biasanya putih keabu-abuan dengan tekstur lebih padat. Setelah digoreng, rasanya gurih dan sedikit asam dengan aroma khas fermentasi yang unik.
Tempe dage biasanya tahan 2-3 hari di suhu ruang, tapi kalau dimasukkan ke kulkas bisa lebih awet. Buat orang tua atau kerabat yang suka eksplorasi rasa tradisional, tempe dage ini cocok banget dijadikan oleh-oleh.
11. Lumpia Boom
Siapa bilang lumpia cuma ada di Semarang? Justru, Purwokerto juga punya versinya sendiri yang nggak kalah kekinian dari toko Lumpia Boom!
Lumpia Boom memiliki isi yang cukup bervariasi, mulai dari sayuran, daging ayam, ati ayam, bakso, sampai jamur. Kulitnya renyah banget setelah digoreng, sementara dalamnya juicy dan gurih. Ukurannya lebih besar daripada lumpia biasa, bahkan bisa sampai selengan, jadi sudah pasti mengenyangkan.
Biasanya, orang Purwokerto menyantap lumpia ini dengan atau tanpa nasi. Namun, satu hal pasti, mereka selalu mencocolnya ke sambal pedas.
Kalau sudah digoreng matang, lumpianya bisa tahan 1-2 hari di suhu ruang. Namun, kini Lumpia Boom menawarkan versi beku yang lebih tahan banting buat perjalanan jauh, alias tetap awet sampai seminggu kalau disimpan di suhu minus derajat.
Oleh-oleh khas Purwokerto ini pas buat anak muda, saudara, atau teman yang suka makanan praktis dan kekinian. Kamu bisa mendapatkannya di outlet pusatnya atau berbagai cabangnya yang terletak di sepanjang jalan raya Purwokerto.
12. Lembutan

Photo: Freepik
Mungkin kamu belum terlalu familiar dengan nama lembutan. Camilan ini mirip dodol, terbuat dari singkong yang diparut halus, dicampur gula, santan, dan sedikit tepung, lalu dimasak sampai mengental. Setelah itu dibentuk memanjang atau kotak kecil-kecil.
Rasanya manis lembut dengan sedikit rasa gurih dari santan. Teksturnya agak lengket tapi kenyal, jadi bikin nagih waktu dikunyah. Lembutan bisa tahan sekitar 5-7 hari kalau disimpan di suhu ruang. Oleh-oleh Purwokerto yang satu ini cocok banget buat kamu kasih ke orang yang suka makanan manis tradisional dan unik.
13. Jenang Jaket
Jenang jaket adalah versi lokal dari jenang, tapi dibungkus daun jati sehingga punya aroma khas yang bikin beda. Bahan dasarnya berupa tepung ketan, gula jawa, santan, dan kadang ditambah kacang atau wijen.
Rasanya manis legit dengan tekstur kenyal agak lengket, mirip dodol tapi lebih wangi karena bungkus daun jati tadi. Kalau disimpan dengan baik, jenang jaket bisa tahan sampai 1 minggu. Oleh-oleh ini cocok buat oleh-oleh keluarga besar karena bisa dipotong-potong jadi kecil-kecil dan dibagi rata.
Selesai Belanja Oleh-Oleh Purwokerto, Istirahatnya di Bobocabin!

Photo: Bobobox Internal Asset
Kalau kamu pengen refreshing dan healing di tengah alam setelah seharian belanja oleh-oleh khas Purwokerto, nggak perlu kesulitan mencari tempat! Kamu bisa mampir ke Bobocabin Baturraden yang berjarak sekitar 30 menit dari pusat kota.
Di sini, kamu akan dimanjakan dengan view hutan rindang dan perbukitan yang syahdu. Suasana tenang ini bakal kamu temukan di setiap sudut area luar ruangan dan Cabin modernnya.
Cabin di penginapan glamping satu ini memiliki kamar tidur dan kamar mandi yang terpisah. Semuanya sudah lengkap sama amenities ala hotel, seperti toiletries gratis dan peralatan menyeduh hotel. Terus, kamu juga bisa menikmati panorama alam dari balik Smart Window hanya dengan menyentuh touch screen B-Pad untuk mengubah jendela jadi transparan.

Photo: Bobobox Internal Asset
Bosan rebahan saja di dalam Cabin? Jangan khawatir, kamu juga bisa menyewa mini projector kalau mau Netflix and chill sama orang terdekat, hammock untuk menikmati angin sepoi-sepoi di luar sambil bersantai, peralatan melukis, dan kembang api yang dapat dimainkan di dekat api unggun pas malam hari tiba.
Selain itu, Bobocabin Baturraden juga menyediakan kartu Uno, Uno Stacko, Tentang Kita, papan congklak, dan berbagai kegiatan wisata seru. Contohnya, ada kesempatan tur ke Telaga Sunyi, offroad naik Jeep ke hutan populer di sekitaran Baturraden, dan lain-lain.
Tertarik mencoba sendiri pengalaman unik glamping di tengah alam Baturraden? Yuk, download aplikasi Bobobox dan jangan lewatkan berbagai promo hemat saat kamu booking Cabin di sana!
Featured photo: Freepik
News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door